Wa... wa... wa... teriakan warga suku Dani membahana menyambut wisatawan yang datang. Kaum laki-laki mengenakan pakaian adat lengkap berupa koteka (penutup kelamin) dengan aksesori di badan dan perempuan mengenakan rotali atau rok yang terbuat dari tali atau rumput.
Suku Dani mulai dikenal dunia setelah masuk majalah National Geographic yang memuat artikel ”Unknown New Guinea” (Maret, 1941). Di situ Richard Archbold memaparkan perjumpaannya dengan masyarakat pribumi yang baru pertama kali dilihat dan melihat orang kulit putih.
Festival Budaya Lembah Baliem 2012 berlangsung pada 8-11 Agustus dan diikuti oleh 40 distrik di Kampung Wosiala, Desa Wosilimo, Distrik Usilimo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Berbagai atraksi budaya, seperti perang-perangan antarsuku, tarian adat besek, lomba menombak dan memanah, lomba balapan anak babi, bakar batu, serta lomba memainkan alat musik tradisional pikon, ditampilkan dalam festival tersebut.
Festival Baliem pertama kali digelar di Muliama, Distrik Asologema, sekitar 15 kilometer arah barat daya Kota Wamena, tahun 1989. Acara ini merupakan peralihan dari kisah perang suku yang menelan ratusan korban jiwa puluhan tahun silam.
Kegiatan tahunan yang selalu diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya itu dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku-suku di Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang terbentang pada ketinggian 1.500- 2.000 meter di atas permukaan laut.
Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo. Hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR KAWAN