TEKNIK PENCARIAN SAR
Teknik Pencarian SAR
Sebuah
definisi SAR dapat diartikan secara umum adalah suatu misi penyelamatan
untuk menyelamatkan jiwa sehingga dalam pergerakan harus berpegang pada
3C yaitu : cepat, cermat dan cekatan. Waktu yang sia-sia ataupun yang
tidak efektif dalam pencarian akan mengakibatkan kerugian bagi korban.
Suatu
misi SAR akan dilakukan bila telah terjadi laporan kehilangan. Dari
sini tenaga-tenaga pencari mulai memfokuskan diri dengan mencari
keterangan yang lebih lengkap sambil mencari peta daerah yang
bersangkutan. Pendarian informasi bisa melibatkan pihak kepolisian
ataupun klub-klub pecinta alam yang telah banyak tersebar di Indonesia
terutama klub-klub yang berada di lokasi pencarian. Berita yang diterima
haruslah seakurat mungkin termasuk data awal pendakian, lokasi terakhir
terlihat, perlengkapan yang dibawa dan yang penting adalah data korban
itu sendiri sehingga memudahkan tim pencari untuk menganalisa data.
Teknik Pencarian
Perencanaan
pencarian sangat tergantung kepada situasi baik berupa medan maupun
data yang telah diperoleh sampai sejauh mana. Dalam usaha pencarian
terdapat lima mode yang sering diterapkan ;
1. Preliminery Mode
Pada
mode ini usaha yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi-informasi
awal, sejak pengadaan tenaga operasi, formasi dari perencanaan pencarian
awal, perhitungan-perhitungan.
2. Confinement Mode
Yang dilakukan
pada mode ini adalah memantapkan garis batas untuk mengurung korban
agar berada dalam suatu daerah pencarian. Sasaran mode ini adalah untuk
menjebak korban dalam daerah pencarian sehingga jika area tersebut
disapu korban akan dapat ditemukan ataupun jika korban bergerak keluar
dari daerah pencarian, korban dapat ditangkap atau ditemukan oleh tim
pencari. Kerja awal confinement mode ini adalah untuk memagari gerak
pencarian korban. Dalam teknik pendariannya, metode yang dapat
diterapkan adalah :
Trail Block
Metode trail block in berfungsi
untuk memantau alur keluar masuk orang di suatu titik jalan setapak
(trail) di daerah pencarian. Suatu tim ditempatkan memantau orang-orang
yang datang atau meninggalkan daerah pencarian. Harus ada personil yang
tetap berada di pos trail block untuk terus menerus mengawasi jalan
setapak sepanjang waktu hingga diperintahkan untuk beralih ke metode
lain.
Road Block
Road block pada prinsipnya sama dengan trail
block, yang membedakannya hanya kondisi jalan yang lebih besar yang
dapat dilalui olhe pengguna mobil. Jika diperlukan atau karena daerah
pencarian dinyatakan tertutup, dapat ditempatkan petugas keamanan di
lokasi pemblokiran.
Look Out
Metode ini menggunakan tempat yang
memiliki ketinggian cukup atau sudut pandang yang luas sehingga
memungkinkan pencari untuk dapat memantau dari tempat tersebut. Dari
tempat pengamatan diusahakan dapat melihat sungai, lembah-lembah dan
sebagainya. Satu tim kecil dapat ditempatkan pada posisi ini, dapat
mengawasi daerah dengan teropong dan ada kemungkinan mendeteksi orang
apabila bergerak lewat tempat tersebut.
Beberapa bentuk peralatan
(asap, bunti-bunyian, lampu, bendera) dapat digunakan oleh tim pencari
untuk menarik perhatian korban. Variasi lain adalah tetap menempatkan
seorang pengamat, sementara tim kecil lain bergerak memeriksa beberapa
lokasi lain dan objek-objek mencurigakan yang berada dalam jarak pandang
pengamat.
Camp-In
Camp-In dapat daja berupa look out, trail
block atau situaso lain dimana satu tim kecil menempati pos-pos
tertentu. Lokasi camp-in merupakan lokasi yang mempunyai batas pandang
yang cukup luas. Pertemuan dari jalan setapak, pertemuan cabang sungai
dan lain-lain. Tanda-tanda yang dapat menarik perhatian orang yang
hilang, yang menunjukkan arah menuju pos-pos tertentu dapat
dipergunakan.
Track-Traps
Track-traps juga mirip dengan camp-in,
tetapi pada lokasi track traps tidak ditempatkan personil. Yang perlu
diperhatikan pada metode ini lokasi tersebut diperkirakan akan dilalui
oleh korban.
Salah satu caranya dengan menggunakan jalur jalan yang
berlumpur sehingga bila ada orang yang lewat di daerah tersebut akan
terlihat jejak-jejaknya. Pemeriksaan lkasi track-traps ini dilakukan
secara berkala untuk melihat jejak dan juga kemungkinan orang lain
menebarkan debu-debu sehingga meninggalkan jejak jika ada orang yang
lewat.
String Lines
Metode ini lebih unggul jika dilakukan di
daerah yang berkanopi rimbun atau lebat (hutan tertutup). Bentangan tali
yang bertanda akan lebih efektif untuk keperluan pengepungan
dibandingkan metode lain. Sedangkan metode-metode look out, camp-in,
maupun track traps lebih efketif dilakukan di tempat terbuka. Tags
(tanda-tanda) pada string lines akan menarik perhatian korban untuk
bergerak mengikuti bentangan tali itu menuju ke tempat yang lebih aman.
3. Detection Mode
Metode
detection dilakukan untuk memeriksa tempat-tempat yang dicurigai.
Pencarian dengan cara menyapu (sweep search) diperhitungkan untuk
menemukan orang ataupun barang-barang yang tercecer. Mode ini dibagi
atas tiga search :
Tipe pencarian I
Istilah lainnya adalah
reconnaissance atau hastic search. Pencarian ini dilakukan secara sangat
cepat sehingga kesannya terburu-buru terhadap area yang paling
memungkinkan. Sifatnya pencarian segera terhadap area yang spesifik
sekaligus untuk memperoleh informasi tentang lokasi daerah pencarian.
Bisa juga dilakukan pemeriksaan berulang-ulang terhadap tempat yang
sangat memungkinkan. Metode ini biasanya dilakukan pada tahap awal
operasi. Untuk kebutuhan ini diperlukan satu tim yang dapat bergerak
cepat.
Tipe pencarian II
Kriterianya adalah efisiensi, pemeriksaan
yang cepat dan sistematis atas area yang luas dengan metode penyapuan.
Tipe ini adalah pencarian yang cepat atas area yang luas. Pemakaian tipe
ini biasanya dilakukan pada tahap awal pencarian, terutama bila jangka
waktu orang yang hilang tersebut sangat pendek. Pencarian ini juga
dilakukan pada situasi dimana daerah pencarian luas. Tidak ada area-area
khusus yang dapat diidentifikasi , dan bila kekurangan tenaga untuk
bisa meliputi seluruh area.
Tipe pencarian III
Kriteria tipe ini
adalah kecermatan sering juga disebut Close Grid. Pencarian dilakukan
dengan menggunakan sistematika yang ketat atas areal yang lebih kecil.
Tipe ini dilakukan bila serach area telah terbatas dan tenaga pencari
mencukupi. Dan umumnya dilakukan setelah tipe pencarian II.
4. Tracking Mode
Ang
dimaksud dengan tracking mode adalah pencarian dengan mengikuti
jejak-jejak atau barang-barang yang tercecer, yang ditinggalkan oleh
korban berdasarkan data yang dimiliki. Tracking mode biasanya
menggunakan anjing pelacak ataupun regu yang terlatih dalam mengesan
jejak.
5. Evacuation Mode
Evacuation mode menyangkut masalah
evakuasi, perawatan terhadap korban di lapangan dan membawanya ke lokasi
yang lebih aman dan lebih baik fasilitasnya
sumber
Artikel Populer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR KAWAN